CILACAP - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Hj. Rustriningsih, MSi, Selasa (1/03) mencanangkan kegiatan konservasi Nusakambangan melalui pemberdayaan masyarakat, di Selok Jero Indralaya Nusakambangan Barat.
Pencanangan konservasi Nusakambangan ditandai dengan penanaman bibit Mangrove oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih, didampingi Kakanwil Dephukham Jawa Tengah Chairudin Idrus, Bc IP, SH, MH, dan Wakil Bupati Cilacap yang diwakili Sekda Cilacap, H. Muslich, S.Sos, MM.
Pada kesempatan tersebut, Wagub Jateng menyerahkan sejumlah bibit tanaman konservasi kepada kelompok tani yang meliputi berbagai jenis tanaman seperti, mangrove, kakao, kelapa, ketapang laut, kemiri, sengon, kedawung, bungur, kedondong dan bibit nangka.
Kakanwil Dephukham Jawa Tengah, Chairudin Idrus mengemukakan, pulau Nusakambangan yang memiliki luas 22.000 hektar dengan panjang 14 km dan lebar 6 km, memiliki banyak species baik flora maupun fauna. Namun, lanjut Chairudin, berbagai kekayaan alam Nusakambangan tersebut kini telah banyak mengalami kerusakan akibat ulah manusia. Mulai dari penggundulan hutan dengan illegal loging, maupun perburuan fauna secara illegal.
Dengan kegiatan konservasi ini, lanjut Chairudin, diharapkan akan mampu mengembalikan kelestarian hutan di Nusakambangan, sehingga potensi kekayaan alam Nusakambangan dapat kita wariskan kepada anak cucu kita mendatang.
Wakil Bupati Cilacap yang diwakili Sekda H. Muslich, S.Sos, MM dalam kesempatan yang sama mengingatkan pentingnya pengelolaan lingkungan terutama hutan mangrove. Untuk itu Muslich mengajak masyarakat untuk berkomitmen untuk tidak lagi menebangi mangrove dan melestarikan fungsi hutan lindung lainnya.
Oleh karena itu, menurut Muslich, tidak ada mangrove, berarti tidak ikan, udang, kepiting dan bahkan tidak ada kehidupan. "Untuk itu marilah kita jaga dan lestarikan hutan mangrove sebagai tempat tumbuh kembangnya sejumlah species ikan," imbuhnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Hj. Rustriningsih, MSi, pada kesempatan tersebut mengajak kepada semua pihak untuk ikut aktif melestarikan dan menjaga alam Nusakambangan. Wabup juga mengilustrasikan, di Timur Tengah yang sepanjang mata memandang adalah hamparan gurun pasir. Dan untuk menjadikan hijau gurun tersebut diperlukan biaya yang sangat besar. Satu pohon saja biayanya sama dengan biaya untuk membuat satu unit unit rumah.
Kenapa kita yang sudah dianugerahi alam yang indah dan kaya akan berbagai potensi yang ada didalamnya oleh Allah SWT, tidak mampu menjaga dan melestarikan alam tersebut? ujar Wagub.
Untuk itu, Wagub Rustiningsih mengajak, marilah kita manfaat alam dan hutan yang ada untuk kesejahteraan masyarakat, tanpa merusak alam yang kita punyai. Sehingga kekayaan hutan dan alam yang ada di Indonesia mampu kita wariskan nantinya untuk anak cucu kita. ***(hromly - tgh)
Sumber :
http://www.jatengprov.go.id/?document_srl=16231
1 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar